SOROTAN

6/recent/ticker-posts

Warnai Festival Budaya Blambangan, Pagelaran Wayang Kulit Dipadati Penonton

Banyuwangi kembali menggelar pertunjukan wayang kulit. Kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya. Di tahun ini, pagelaran wayang kulit digelar semalaman suntuk di halaman Cluring Waterpark, Banyuwangi. Rabu (07/06).

pagelaran wayang kulit di Cluring, Banyuwangi


Antusias penonton yang berdatangan dibuat takjub dengan kolaborasi tiga dalang yang memainkan wayang, yakni Dalang Ki Slamet Marianto, Ki Imba Putra Bimantara, dan Ki Priyo Aji Carito.


Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah mengungkapkan pagelaran wayang kulit merupakan salah satu khasanah budaya di Banyuwangi yang harus kita lestartikan.


"Banyuwangi memiliki kekayaan kesenian yang luar biasa termasuk wayang kulit. Saya berharap dalang-dalang muda ini dapat meneruskan perjuangan para dalang-dalang dahulu yang dapat menuangkan pesan-pesan yang baik kepada masyarakat." kata Wabup Sugirah.


Dalam atraksi pertunjukannya, ketiga dalang tersebut tampil membawakan cerita berjudul Petruk Dadi Ratu, yakni sebuah lakon pewayangan yang sarat akan makna.


Petruk Dadi Ratu menceritakan menghilangnya para Pandawa dari negeri Amarta, yang menyebabkan kekosongan kepemimpinan atau kekuasaan. Sedangkan, Resi Hanoman mengadakan pertemuan yang dihadiri para putra Pandawa dan Punakawan Petruk dan Bagong. 


Maka, diadakanlah sayembara untuk memilih pemimpin atau raja. Siapa yang mampu dan kuat mengenakan sumping Purbo Kayun, dialah yang berhak menjadi pemimpin di negeri Amarta. Dalam hal ini, ternyata sang Petruk yang mampu mengenakan sumping Purbo Kayun.