SOROTAN

6/recent/ticker-posts

Tingkatkan Skill Tata Rias Pengantin, Banyuwangi Kembali Hadirkan Festival Pengantin Nusantara 2022

 Banyuwangi kembali hadirkan Festival Pengantin Nusantara 2022. Dalam kegiatan ini, Pemkab Banyuwangi berkolaborasi dengan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Cabang Banyuwangi dan Paguyuban Pranata Adicara Banyuwangi (Pradawangi).

Peragaan pengantin Mupus Braen di Festival Pengantin Nusantara 2022
foto: dok. isunbanyuwangi

Bertempat di Gedung Wanita Paramitha Kencana, sebanyak 26 peserta lomba tata rias pengantin tema Mupus Braen menampilkan hasil riasnya secara apik dibalut dengan kirab pengantin yang dipandu oleh Pradawangi. (07/08).

Sebelumnya, pada 2 Agustus 2022 diselenggarakan pra acara yakni pelatihan tata rias yang diikuti penata rias se Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan di Pelinggihan Prabu Tawangalun, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Peraga peserta Festival Pengantin Nusantara 2022
foto: dok. isunbanyuwangi


Kegiatan ini merupakan bentuk dari  pengembangan skill atau keilmuan dalam tata rias pengantin dan meningkatkan perekonomian di bidang tata rias.

Ketua Panitia Acara, Endang Setyowati, BSc. mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Semua peragaan rias pengantinnya terlihat bagus-bagus

"Skill rias pengantinnya bagus-bagus, kami berharap, kedepan kegiatan jni bisa lebih berkembang lagi, dan dapat bekerjasama dengan berbagai pihak mengenai tata rias. Serta dapat memberikan pelatihan untuk tata rias pengantin yang lain seperti Putri Solo, Basahan dan lainnya." ungkap Endang.

Kegiatan ini juga dihadiri Staff Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Pembangunan, Edy Supriyono, MM.

"Terimakasih untuk para pelaku rias yang telah mensupport kegiatan ini dan untuk para peserta yang ikut andil. Di era modern ini sangat besar sekali tantangan dalam dunia tata rias pengantin, yang mana jenis gaya atau model tata rias pengantin sekarang semakin banyak jenis dan permintaan dari para konsumen." kata Edy Supriyono.

Edy Supriyono menambahkan, ini juga menjadi tugas sekaligus tantangan oleh para pelaku rias pengantin untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan ide rias dan busana yang modern namun tidak meninggalkan nilai-nilai tata rias tradisional.

Kegiatan ini juga menampilkan beberapa pakaian khas pengantin nusantara seperti pengantin Melayu, Jawa, Bali, Sulawesi, Padang, dan Madura.