Setiap tanggal 2 Syawal merupakan hal paling ditunggu masyarakat Adat Using Desa Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi. Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Kemiren memiliki tradisi tahunan yakni Barong Ider Bumi. (03/05).
Tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren diyakini dapat mengusir pagebluk atau mara bahaya. Tradisi ini digelar dengan membawa arak-arakan barong berjalan dari Desa Kemiren Wetan hingga Kemiren Kulon dan kembali lagi ke Kemiren Wetan.
Tahun ini, kemeriahan Barong Ider Bumi sedikit terbatas karena pandemi belum usai. Adapun rombongan yang turut serta yaitu rombongan Sembur uthik-uthik, Barong Trisno Budoyo, Othek, Kepala Desa, Kuntulan, Barong Siswo Budoyo, Barong Sapu Jagad & Sawah Art Space.
Tokoh adat Desa Kemiren, Suhaimi, mengatakan ritual ini merupakan warisan dan tradisi leluhur.
"Meskipun masih dalam keadaan pandemi, tradisi digelar dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Dan kami semua berpesan kepada masyarakat untuk saling menjaga prokes." ungkap Suhaimi.
Acara Barong Ider Bumi dibuka langsung oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sjamsul Hadi, S.H., M.M.
Sjamsul Hadi sangat mengapresiasi sekali dengan masyarakat Adat Using Desa Kemiren atas diselenggarakannya tradisi Barong Ider Bumi.
"Masyarakat Desa Kemiren sangat berinisiatif dalam menyelenggarakan tradisi leluhur yang turun temurun ini. Sehingga bisa menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal khususnya adat istiadat Suku Using Desa Kemiren." kata Sjamsul Hadi.
Dengan diselenggarakan Barong Ider Bumi ini, harapannya kedepan terus dilestarikan oleh generasi-generasi muda khususnya, sehingga budaya dan adat istiadat tetap terjaga turun temurun.
Acara Barong Ider Bumi ditutup dengan doa dari tokoh adat dan dengan sajian khas masyarakat Using yakni Pecel Pitik didepan rumah masing-masing warga Desa Kemiren.
