Kadisbudpar Banyuwangi, MY. Bramuda menyampaikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tentang point-point penting diantaranya, konsistensi penegakan prokes, penggunaan aplikasi PeduliLindungi, penggunan e-ticket/ aplikasi Online serta prioritas pengunjung yang telah bervaksin, dan penyiapan alat-alat keselamatan khusus untuk kenyamanan dan keamanan para wisatawan. Komitmen bersama ini kita lakukan karena pandemi belum sepenuhnya hilang. Serta sebagai langkah keselamatan bersama sekaligus untuk peningkatan & pemulihan ekonomi khususnya sektor pariwisata.
"Kita sudah melakukan sosialisasi dan mengeluarkan Surat Edaran kepada semua Hotel, Restoran & Pokdarwis tentang kesiapan pelaku wisata untuk menyambut wistawan saat libur lebaran di Banyuwangi." kata Bramuda.
Bramuda menambahkan, telah membentuk tim Monev untuk berkeliling memantau dan mengevaluasi semua destinasi wisata, hotel dan juga restoran.
Salah satu destinasi wisata yang kemarin telah dimonitoring oleh tim di Wisata Jopuro.
Ketua Pokdarwis Wisata Jopuro Sami'an menyampaikan selama bulan Ramadhan ditutup total guna untuk renovasi atau perbaikan wisatanya.
"Bulan Ramadhan adalah momen dimana kita semua lebih giat dalam beribadah. Oleh karena itu, kami sepakat untuk menutup Wisata Jopuro selama bulan Ramadhan. Hal ini juga merupakan momen yang tepat untuk perbaikan kolam di Wisata Jopuro. Kami beserta seluruh tim Pokdarwis Wisata Jopuro melakukan giat kerjabakti untuk pemeliharaan seluruh area. Sehingga pada saat libur lebaran tiba, Wisata Jopuro sudah sangat siap dalam menerima kunjungan wisatawan." ujar Sami'an.
Dalam libur lebaran tahun ini diharapkan jumlah kunjungan di destinasi wisata meningkat dan terkontrol semua. Sehingga dampak ekonomi kepada masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di Banyuwangi merasakan manfaatnya. Untuk itu, diharpakan para pengelola destinasi wisata siap menjalankan instruksi Pemkab melalui Disbudpar Banyuwangi sebagai panduan untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan selama berada di Banyuwangi.
