SOROTAN

6/recent/ticker-posts

Wisata Kampung Primitif Banyuwangi Menjadi Alternatif Liburan Anda

Destinasi wisata baru terus bermunculan di Banyuwangi, Jawa Timur, seiring dengan tingginya minat wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini.

Wisata Kampung Primitif Banyuwangi Menjadi Alternatif Liburan Anda
pict: Instagram/epicbwi
Upaya pengembangan objek wisata baru tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, namun masyarakat yang sadar akan potensi wisata terus berinovasi untuk memunculkan ide kreatif dengan mengelola sumber daya alam di sekitar tempat tinggalnya.

Warga Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, di Kabupaten Banyuwangi menyulap sebuah kawasan menjadi destinasi wisata Kampung Primitif yang mengandalkan potensi alam dan menjadi salah satu ikon unggulan desa di selatan kabupaten setempat.
Kampung Primitif merupakan singkatan dari kata Prima dan Inovatif. Gagasan ide tersebut muncul dari anak muda Desa Purwodadi guna mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar dengan mengembangkan potensi alam yang berada di desanya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sidodadi Subandi Winoto mengatakan anak-anak muda di desa memiliki bakat di bidang taman dan ide kreatif, sehingga untuk mengekspresikan keduanya dibuat sebuah kampung yang identik dengan kehidupan pedalaman atau prasejarah.


Menurutnya, masyarakat desa kagum terhadap orang primitif karena antara hati dan perkataannya masih satu, sehingga rasa persatuan, gotong royong, dan perdamaiannya patut dicontoh. 

Dalam destinasi wisata Kampung Primitif tersebut juga dikenalkan budaya-budaya Nusantara dengan berbagai pernak-pernik yang bernuansa kehidupan primitif, seperti rumah berbentuk bulat dengan dinding kayu yang beratapkan jerami dan sejumlah kursi yang terbuat dari kayu. 

Untuk menuju kawasan wisata Kampung primitif tidaklah sulit karena lokasinya tidak jauh dari Kantor Desa Purwodadi dan saat masuk ke kawasan tersebut, pengunjung wajib menitipkan kendaraannya di lokasi yang disediakan. 

Wisatawan harus berjalan kaki beberapa meter di bagian tepi sungai Talang dan suasana Kampung Primitif masih alami karena lokasinya berada di tengah kebun dengan luas 1 hektare.
Saat memasuki objek wisata itu, wisatawan akan disambut dengan tarian anak-anak dan pemuda yang mengenakan dandanan primitif seperti Suku Dayak yang masih dijumpai di sejumlah pedalaman daerah Kalimantan. 
pict: Youtube/Imamms Cinta

Suara kincir air yang berada di sekitar lokasi seolah menyambut setiap wisatawan yang datang, bahkan tidak jarang beberapa pengunjung memilih duduk-duduk sambil menikmati alam di bawah rindangnya pohon-pohon besar dengan udaranya sangat sejuk. 

Beberapa warga dan anak-anak yang berdandan ala suku pedalaman juga melakukan sejumlah aktivitas masyarakat primitif, seperti memasak dengan menggunakan kayu bakar dan bermain di sungai untuk mencari ikan. 

Dengan mengenakan baju ala Suku Dayak dan wajah yang digambar sesuai dengan adat suku pedalaman, serta ditambah lagi aksesoris penutup kepala dan koteka seakan membuat wisatawan berada di kawasan pedalaman yang sangat primitif. 

Wisata kampung primitif tersebut dilengkapi dengan denah wisata, agar para wisatawan yang berkunjung dapat menikmati wahana, serta berkeliling sepuasnya karena keasrian alam membuat suasana semakin sejuk dan betah untuk berlama-lama di sana. 

Selain itu, di kampung primitif juga terdapat sungai yang di atasnya terdapat kayu untuk tempat bermain warga kampung primitif, sehingga semakin melengkapi keunikan berbagai kegiatan yang dilakukan warga ala suku pedalaman tersebut.