SOROTAN

6/recent/ticker-posts

Banyuwangi Disinggahi Seorang Traveler Asal Belanda

Banyuwangi disinggahi seorang traveler asal Belanda, Wiebe Wakker (31).

Wiebe yang tercatat sebagai lulusan Art and Economic, di University of Art di Utrecht, Belanda  tiba ini Banyuwangi, Selasa (13/3).

Dengan mengendarai mobil listrik VW Golf yang telah dimodifikasi, Wiebe tiba di Banyuwangi setelah sebelumnya bekeliling dunia dengan melintasi 31 negara.

Wiebe berada di Banyuwangi selama dua malam untuk beristirahat dan merecharge baterai mobil sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Timor Leste. Selama berada disini dia mengaku sangat terkesan dengan Banyuwangi, terutama bangunan-bangunan peninggalan Belanda.

Dia pun juga sempat merasakan kuliner Sate Ayam dan menyaksikan salah satu kesenian khas Banyuwangi. “Banyuwangi ini daerah yang menyenangkan dan saya rasa Banyuwangi kota yang menarik untuk dieksplore ke luar, “ kata Wiebe saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di pendopo kabupaten Rabu (14/3).

Lebih dalam dikatakan Wiebe, tujuan utama keliling dunia ini tak lain untuk mengkampanyekan mobil listrik sebagai mobil yang ramah lingkungan dan hemat energi. Karena menurutnya, belum banyak negara yang menggunakan mobil listrik.

Mobil listrik ini, kata Wiebe mampu menempuh jarak ribuan kilometer dengan kecepatan 180 km/jam. Menggunakan mobil ini, katanya, memang sesulit yang dibayangkan karena untuk pengisian bahan bakar, kita hanya merecharge baterai saja dengan waktu 12 jam. Dan itu bisa dilakukan dimanapun. Baterai yang penuh bisa untuk melakukan pejalanan hingga 200 km,” kata dia.  

Ditambahkan Wiebe, butuh waktu panjang mengubah kebiasaan orang dengan mobil elektrik, karena mereka beranggapan mobil ini tidak mampu untuk melakukan perjalanan jauh. “Dengan saya keliling dunia, saya ingin yakinkan bahwa mobil ini mampu menempuh perjalanan ribuan kilometer,” kata Wiebe

Sementara Bupati Anas yang menyambut hangat kedatangan Wiebe, menyatakan rasa terima kasihnya atas singgahnya Wiebe di Banyuwangi. “Dengan keliling dunia menggunakan mobil listrik ini, sangat menginspirasi kami untuk peduli pada lingkungan,” kata Bupati.

Banyuwangi sendiri, kata Bupati Anas, sangat peduli terhadap kelestarian  lingkungan. Bahkan, sejak 2013 lalu, Banyuwangi telah mencanangkan gerakan sedekah oksigen. Sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk peduli menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan masing-masing.

Hingga saat di Banyuwangi sudah ada sedikitnya 6,7 juta pohon baru yang ditanam di lahan-lahan kosong atau lahan kritis, sehingga cadangan oksigen melimpah. Bahkan, karena banyaknya cadangan oksigen ini Banyuwangi ditetapkan cagar jaringan Cagar Biosfer dunia oleh UNESCO.

 “Bagi kami menjaga kelestarian lingkungan sangatlah penting. Karena dengan banyaknya pohon bisa menghasilkan udara yang bersih dan segar,” pungkas Bupati Anas. (*)

source: @semangatbanyuwangi